http://sehat-ituindah.blogspot.com
BANYAK manfaat yang diberikan dari adanya program inisiasi menyusu dini (IMD). Tak hanya untuk si kecil, IMD juga bermanfaat untuk ibu. Karena itu, posisi yang tepat saat menyusui sangat memengaruhi lancarnya ASI.
"Menyusui itu, mudah tetapi terkadang sulit dilakukan. Tetapi walaupun begitu, saya akan terus memberi ASI karena saya tahu persis efek dan kandungan dari ASI," cerita artis yang baru saja melahirkan anak keduanya, Mona Ratuliu, saat menceritakan mengapa ia melakukan IMD.
Bagi ibu, inisiasi dini bermanfaat untuk meningkatkan hubungan khusus ibu dan bayi, merangsang kontraksi otot rahim sehingga mengurangi risiko perdarahan sesudah melahirkan, memperbesar peluang ibu untuk memantapkan dan melanjutkan kegiatan menyusui selama masa bayi serta mengurangi stres ibu setelah melahirkan.
"Selain itu, inisiasi juga dapat mengurangi risiko osteoporosis, menurunkan berat badan lebih cepat, mengatur jarak kehamilan berikut secara alami serta secara alami dan membentuk ikatan emosional antara ibu dan bayi," ucap dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Puri Indah Jakarta, Dr Jeanne Roos Tikoalu SpA.
Kehadiran buah hati di dalam rumah tangga memang menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri untuk setiap pasangan, di mana dipercaya bahwa anak menjadi salah satu acuan sebuah rumah tangga bahagia atau tidaknya.
Setelah 9 bulan lamanya sang ibu mengandung, tentunya bukan berarti segala sesuatu atau tugas dari seorang ibu sudah terselesaikan, justru sebaliknya.
Bagi beberapa pasangan yang baru menikah mungkin akan sedikit mengalami kesulitan dalam merawat bayi, tentang bagaimana langkah yang baik dalam memijat bayi, memandikan bayi, ataupun menyusui. "Pelekatan adalah kunci keberhasilan pada bayi yang menyusui. Sebab itu, posisi sangat memengaruhi kelancaran ASI," kata Jeanne.
Ia menjelaskan, semakin sering menyusui, maka produksi ASI pun akan semakin banyak. Dan dengan posisi tepat pada saat bayi menyusu, maka ASI pun akan lebih lancar keluar. Bayi menyusu bukan pada puting, tetapi pada payudara.
Jika ASI tidak dikeluarkan, maka akan menimbulkan payudara menjadi penuh (refelks balik inhibitor). Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya inhibitor, maka yang perlu dilakukan selain dengan melekatkan bayi yang tepat dan dengan sering menyusui juga dengan menyusui bayi sesering mungkin selama bayi mau dan membiarkan bayi selesai menyusu dengan sendirinya.
Posisi yang tepat itu adalah bayi dekat dengan ibu sehingga dagu bayi menempel pada payudara ibu dan dada bayi menempel pada dada ibu. Posisi telinga bayi berada pada satu garis lurus dengan tangannya "Sangga tubuh bayi dan arahkan wajah bayi menghadap ke payudara ibu dengan hidung bayi berada di depan puting payudara," ucapnya.
Sumber: okezone.com