UNTUK kesekian kalinya peneliti Barat menemukan kesalahan dari kebiasaan menggunakan toilet duduk. Peneliti Jerman baru-baru ini mengklaim bahwa masyarakat di negara-negara Barat memiliki kebiasaan buang air besar yang salah dengan duduk di toilet.
Giulia Enders, seorang ahli mikrobiologi Jerman, menulis ini dalam bukunya Charming Bowels. Ia mengeksplorasi sejumlah masalah kesehatan usus, sembelit, hingga bakteri. Dalam buku terpopuler minggu ini, ia juga menulis pesan praktis seperti bagaimana buang air besar yang benar.
Posisi duduk untuk buang air besar pada kenyataannya salah dan justru menyulitkan prosesnya, jelas Enders. Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa hemoroid (wasir) dan penyakit usus yang menyakitkan, seperti divertikulitis lebih umum di Barat daripada di Asia, ia menambahkan.
“Sekira 1,2 miliar orang di seluruh dunia yang memiliki budaya buang air dengan berjongkok hampir tidak memiliki insiden diverticulitis dan masalah dengan kotoran lainnya. Kami di Barat, justru terbiasa memeras jaringan usus kita sampai keluar," jelasnya, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (20/5/2015).
Sebaliknya, berjongkok adalah cara yang benar. Bila Anda tidak ingin naik ke atas toilet duduk dan berjongkok, menggunakan bangku kecil untuk meletakkan kaki saat duduk (untuk mendekatkan tungkai kaki ke torso) dan menjorokkan tubuh ke depan bisa membantu memperlancar buang air besar.
Ms Enders menyimpulkan bahwa berjongkok adalah cara yang lebih efektif untuk mengeluarkan kotoran dalam perut, daripada duduk di toilet dari abad ke-19 bergaya Thomas Crapper. "Tapi entah kenapa orang Barat yakin bahwa duduk lebih beradab daripada jongkok," ujarnya.
“Saat Anda berdiri atau duduk, ada otot yang mengelilingi ujung kolon (anus-red) yang tertarik sehingga menyumbat saluran kolon. Berjongkok jauh lebih alami dan mengurangi tekanan yang menahan kotoran di dalam usus,” jelasnya.
sumber:http://lifestyle.okezone.com/read/2015/05/20/481/1152624/buang-air-besar-di-toilet-duduk-sebuah-kesalahan