http://sehat-ituindah.blogspot.com
DAGING merah memiliki lemak lebih tinggi dibanding daging putih. Tak heran jika rasanya lebih nikmat saat diolah. Namun, risiko penyakit yang dibawanya ternyata juga lebih tinggi daripada daging putih.
Orang yang makan lebih banyak daging merah atau daging olahan memiliki risiko kematian lebih tinggi dari semua kasus kematian yang ada, termasuk kanker. Sementara, konsumsi tinggi daging putih justru mengurangi risiko kematian, demikian ungkap kajian dari Amerika selama 10 tahun terakhir yang dikutip Health24 pada Maret 2009.
Kajian dimulai pada 1995 oleh National Institutes of Health (NIH) dan AARP, diikuti lebih dari setengah juta pria dan wanita berusia antara 50 dan 71 tahun. Mereka diminta mengisi kuisioner tentang konsumsi mereka terhadap daging merah, daging olahan, dan putih, seperti daging babi, ayam, dan kalkun.
Selama kajian dilakukan, 47.976 pria dan 23.276 meninggal. Satu di antara lima pria dan wanita yang paling banyak makan daging merah, yakni rata-rata 62,5 gram per 4.200 kalori per hari memiliki tingkat kematian lebih tinggi. Angka tersebut dibandingkan dengan satu di antara lima orang pria dan wanita lainnya yang mengonsumsi lebih sedikit daging merah, yakni rata-rata 9,8 gram per 4.200 kalori per hari. Tingkat yang sama terjadi pula pada mereka yang mengonsumsi daging olahan.
Sementara itu, lima orang yang paling banyak mengonsumsi daging putih memiliki risiko kematian lebih sedikit daripada mereka yang lebih sedikit mengonsumsinya.
Kematian yang dapat dicegah
Kepala kajian, Rashmi Sinha dari NIH memaparkan, untuk semua kasus kematian, 11 persennya adalah pria dan 16 persennya adalah wanita. Angka tersebut seharusnya bisa dicegah jika mereka mengurangi konsumsi daging merah.
"Jika konsumsi dikurangi, pengaruhnya pada kematian akibat penyakit kardiovaskular menurun, pada pria sebesar 11 persen, sementara pada wanita 21 persen," jelas Rashmi.
Temperatur tinggi saat mengolah juga mempengaruhi efek buruk daging merah pada tubuh. Daging merah sendiri merupakan sumber lemak utama, yang berhubungan erat dengan risiko kanker. Karenanya, pengurangan konsumsi daging merah juga berarti pengurangan terhadap faktor risiko penyakit jantung, di mana tingkat kolesterol dan tekanan darah menjadi lebih rendah.
"Hasil ini merupakan pelengkap rekomendasi dari American Institute for Cancer Research and World Cancer Research Fund yang menyatakan bahwa mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan akan mengurangi risiko kanker," tegas Rashmi.
Sumber: okezone.com