http://sehat-ituindah.blogspot.com
JIKA Anda menderita penyakit kanker yang disertai dengan kemunduran daya ingat, perubahan suasana hati, kejang sampai akhirnya seluruh anggota tubuh mengalami kelemahan, Anda harus berhati-hati. Bisa jadi Anda terkena Paraneoplastik Sindrom.
Paraneoplastik Sindrom adalah sekumpulan gejala yang bukan disebabkan oleh tumor atau kankernya sendiri, tetapi oleh zat-zat yang dihasilkan kanker. Beberapa zat yang dapat dihasilkan oleh tumor adalah hormon, sitokinese dan berbagai protein lainnya. Zat-zat tersebut dapat mempengaruhi organ atau jaringan melalui efek kimianya dan efek pada berbagai fungsi tubuh yang timbul di tempat yang jauh dari kanker. Paraneoplastik Sindrom sering terjadi pada kanker paru-paru dan indung telur yang sering kali menyerang sistem saraf.
Penyebab dan Gejala
Beberapa kanker melepaskan zat ke dalam aliran darah yang menyebabkan kerusakan jaringan melalui terjadinya reaksi autoimun. Kanker lainnya melepaskan zat-zat yang secara langsung mempengaruhi fungsi sistem saraf.
Menurut dr Tiara dari Neurologi RSCM, Jakarta Pusat, paraneoplastik sindrom dapat menyebabkan sejumlah gejala neorologis seperti pikun, perubahan suasana hati, kejang, kelemahan anggota gerak atau seluruh tubuh, mati rasa, kesemutan, gangguan koordinasi, pusing, penglihatan ganda dan kelainan gerakan mata. Dan efek yang sering terjadi adalah polineuropati, seperti kelainan fungsi pada saraf tepi atau saraf perifer, saraf yang berada di luar otak, dan medula spinalis.
Bentuk poplineuropati yang jarang terjadi adalah neuropati sensorik subakut, yang terkadang timbul sebelum adanya kanker terdiagnosis. Penderita akan merasakan hilangnya rasa dan gangguan koordinasi yang disertai kelemahan yang ringan.
Kanker Indung Telur
Selain kanker paru-paru, ada pula kanker indung telur yang menghasilkan zat yang tampaknya merangsang suatu auto-antibodi untuk menghancurkan otak kecil dan menyebabkan degenerasi sereberal subakut. Gejalanya sendiri berupa langkah goyah, gangguan koordinasi lengan dan tungkai, kesulitan dalam berbicara, pusing, penglihatan ganda dan muncul beberapa minggu, bulan atau bahkan tahun sebelum kankernya.
Degenerasi subakut biasanya akan bertambah parah dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Sebelum kankernya ditemukan, penyakit ini sulit terdiagnosis walaupun hasil pemeriksaan CT scan dan MRI menunjukkan adanya perbaikan setelah kankernya terobati.
Paraneoplastik sindrom yang menyerupai miastenia gravis dan bisa terjadi pada penderita kanker paru-paru disebut sindroma eaton lambert. Kelemahannya sendiri pun bisa terjadi sebelum, selama atau setelah kankernya terdiagnosis. "Terkadang juga tidak ditemukan kanker sama sekali," terangnya.
Gejala sindroma eaton lambert akan menghilang jika kankernya sudah dapat diobati karena kanker juga bisa menyebabkan kelemahan secara langsung pada otot. "Penyakit ini biasa diderita oleh penderita di atas 50 tahun, tapi juga menyerang orang yang tidak menderita kanker," sambungnya.
Pengobatan
Ada tiga cara pengobatan, yaitu pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan sendiri merupakan pengobatan kanker yang paling tua. Akan tetapi, pembedahan tidak diperlukan jika kanker telah menyebar ke luar paru-paru, kanker terlalu dekat dengan trakea, penderita memiliki keadaan yang serius, seperti penyakit jantung atau penyakit paru-paru yang berat.
Lalu ada penyinaran. Tujuannya, memperlambat pertumbuhan kanker. Penyinaran sendiri mampu menghancurkan sel-sel yang membelah dengan cepat. Terapi yang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama akan meningkatkan efek mematikan terhadap sel-sel kanker dan mengurangi efek racun terhadap sel-sel normal. Terapi penyinaran biasanya dilakukan dengan menggunakan alat yang biasa disebut akselerator lonear.
Terapi penyinaran ini dilakukan pada penderita yang tidak dapat menjalani pembedahan karena memiliki penyakit lain yang serius. Pengobatan yang terakhir dilakukan adalah kemoterapi.
Sumber: okezone.com