BLOG INI BERISIKAN KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN TERBARU, INFO KESEHATAN, INFO PENYAKIT, TIPS SEHAT, PANDUAN HIDUP SEHAT , DSB YANG DAPAT MENJADI REFERENSI BAGI YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI KESEHATAN. SEHAT YUK...
ALAMI DAN ILMIAH (PRODUK HERBAL/PERLEBAHAN TERBAIK)
Tuesday, December 9, 2008
Masa Menopause, Hubungan Seks Makin Menyenangkan
SAAT memasuki menopause, wanita dilanda rasa takut karena berhentinya masa subur. Mereka kurang percaya diri dalam berhubungan seks.
Namun, ternyata masa perubahan tersebut malah membuat aktivitas seksual tambah menyenangkan. Konsultan seks, Dr Ferryal Loetan, ASC&T, Sp RM, MKes-MMR mengatakan, wanita yang mengalami menopause biasanya mengalami perubahan hormonal dalam tubuhnya. Artinya, kadar hormon dalam tubuhnya menurun. Akibatnya, si wanita menjadi kering kulitnya dan mudah keriput. Selain itu, vagina juga cenderung kering.
"Kalau tubuh dijaga agar tetap sehat seperti olahraga teratur bisa membuat hasrat seksual tetap terjaga. Dan sang wanita juga tetap mengalami orgasme," paparnya.
Malah, jelas Ferryal, secara logika sebenarnya wanita menopause lebih tenang saat berhubungan seks karena tidak akan punya anak lagi.
"Jadi aktivitas seksual hanya untuk rekreasi," papar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur ini.
Lebih lanjut Ferryal menjelaskan, menopause itu adalah tanda bahwa wanita sudah tidak lagi mempunyai sel telur. Jadi mereka sudah tidak bisa mengandung atau hamil. Semua wanita akan mengalami menopause bila sel telur dalam tubuhnya sudah habis. Ferryal juga mengingatkan agar saat wanita memasuki menopause lebih mendekatkan diri ke Tuhan. Sebab, perubahan hormonal dalam tubuh dapat menyebabkan kondisi jiwa tidak stabil.
Sementara itu, penulis buku Kesproholic A-Z, Tanya Jawab Seputar Masalah Seksualitas, Laily Hanifah M Kes mengatakan, banyak wanita ketakutan saat menopause. Padahal, kondisi tersebut hanya berhentinya menstruasi.
"Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui kapan menstruasinya terakhir sampai satu tahun mendatang," jelas pimpinan dari Mitra Inti foundation (lembaga kesehatan di bidang seksualitas dan kesehatan reproduksi) ini.
Laily yang sering memberikan pelatihan pada guru-guru bimbingan konseling di beberapa sekolah ini mengatakan, umumnya menopause terjadi pada usia 45-55 tahun, "jam biologis" perempuan akan berhenti berdetik, menandakan berakhirnya masa subur dan berkurangnya kadar hormon estrogen serta progesteron.
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks perempuan. Kandungan hormon tersebut lebih rendah dibanding di tubuh wanita usia subur. Berkurangnya hormon estrogen ini yang menyebabkan haid berhenti.
"Pada prinsipnya, menopause adalah kekurangan hormon estrogen. Dan itu kaitannya dengan haid serta berkurangnya produksi cairan yang berfungsi sebagai pelumas saat berhubung ujar Laily yang sibuk mengedukasi penderita AIDS tentang kesehatan reproduksi di Solo. Dia juga menambahkan, dalam berhubungan seks dibutuhkan pelumas agar vagina tidak kering. Jika kering, yang terjadi adalah rasa sakit.
Salah satu solusinya, jelas Laily, adalah menggunakan bahan cairan pelumas semacam jeli, berbahan dasar air yang banyak di jual di apotek.
"Justru seharusnya pada wanita menopause, hasrat seksual menjadi meningkat dan bisa dilakukan kapan saja tanpa terhalang menstruasi," ungkapnya yang mengatakan menurunnya gairah seksual saat menopause adalah mitos.