http://sehat-ituindah.blogspot.com
VITAMIN E merupakan salah satu antioksidan yang berguna menggantikan sel rusak akibat radikal bebas. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin E terkadang dirasa tidak cukup hingga harus mengonsumsi suplemen. Mana yang paling baik dari banyaknya bentuk suplemen vitamin E?
Menurut dr Midi Hariyani SpKK, spesialis kulit dan kelamin RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta, masing-masing bentuk suplemen punya kelebihan dan kekurangan. Pilihan tergantung pada kebutuhan. Jika untuk tujuan antioksidan secara umum, seperti jantung koroner, katarak, pendarahan, atau antikanker, pilihlah bentuk suntik atau kapsul. Namun, jika untuk antioksidan menahan serangan panas matahari, maka pilih krim atau serum.
"Umumnya, bentuk suplemen ini tak hanya vitamin E, tapi juga ditambah bahan antioksidan lain, seperti vitamin C," sebutnya.
Serum vitamin E
Bentuk serum untuk memperpendek jalur penyaluran vitamin E dalam tubuh, karena langsung mengenai sasaran, yakni kulit. Menurut penelitian, penyerapannya ke kulit hanya butuh 30 menit. Tak salah jika di antara bentuk suplemen lainnya, serum memiliki tingkat serap paling tinggi. Sebelum mengoleskan serum, wajah harus dalam keadaan bersih, kemudian dikeringkan. Serum umumnya dirancang untuk satu sampai dua kali oles sehari.
Krim vitamin E
Bentuk krim juga bertujuan untuk memotong jalan penyerapan vitamin E, agar lebih cepat terserap kulit. Sebelum dioleskan, wajah sebaiknya dalam keadaan bersih, kemudian dikeringkan. Untuk mendapatkan khasiat antioksidannya, krim vitamin E cukup dioleskan satu sampai dua kali sehari. Menurut penelitian, penyerapan krim vitamin E ke kulit membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibandingkan serum vitamin E dengan harga yang juga lebih murah.
Kapsul vitamin E
Vitamin E sifatnya larut lemak, bukan larut air. Oleh karena itu, konsumsi kapsul vitamin E harus beserta makanan berlemak, seperti susu atau di tengah makan. Penyerapan ke kulit tentu akan lebih bagus. Kelemahan bentuk kapsul adalah perjalanan panjang yang harus dilaluinya untuk bisa sampai ke kulit, sehingga dibutuhkan dosis tinggi. Bisa jadi, dalam proses pencernaan, vitamin E habis di tengah perjalanan.
Suntik vitamin E
Suntik vitamin E harus ditangani oleh dokter. Dibandingkan kapsul (oral), bentuk suntik lebih cepat terserap ke kulit. Suntik vitamin E bisa dilakukan seminggu sekali dan untuk maintenance, cukup sebulan sekali. Namun, pilihan suntik kadang tak disukai pasien karena alasan sakit.
VITAMIN E merupakan salah satu antioksidan yang berguna menggantikan sel rusak akibat radikal bebas. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin E terkadang dirasa tidak cukup hingga harus mengonsumsi suplemen. Mana yang paling baik dari banyaknya bentuk suplemen vitamin E?
Menurut dr Midi Hariyani SpKK, spesialis kulit dan kelamin RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta, masing-masing bentuk suplemen punya kelebihan dan kekurangan. Pilihan tergantung pada kebutuhan. Jika untuk tujuan antioksidan secara umum, seperti jantung koroner, katarak, pendarahan, atau antikanker, pilihlah bentuk suntik atau kapsul. Namun, jika untuk antioksidan menahan serangan panas matahari, maka pilih krim atau serum.
"Umumnya, bentuk suplemen ini tak hanya vitamin E, tapi juga ditambah bahan antioksidan lain, seperti vitamin C," sebutnya.
Serum vitamin E
Bentuk serum untuk memperpendek jalur penyaluran vitamin E dalam tubuh, karena langsung mengenai sasaran, yakni kulit. Menurut penelitian, penyerapannya ke kulit hanya butuh 30 menit. Tak salah jika di antara bentuk suplemen lainnya, serum memiliki tingkat serap paling tinggi. Sebelum mengoleskan serum, wajah harus dalam keadaan bersih, kemudian dikeringkan. Serum umumnya dirancang untuk satu sampai dua kali oles sehari.
Krim vitamin E
Bentuk krim juga bertujuan untuk memotong jalan penyerapan vitamin E, agar lebih cepat terserap kulit. Sebelum dioleskan, wajah sebaiknya dalam keadaan bersih, kemudian dikeringkan. Untuk mendapatkan khasiat antioksidannya, krim vitamin E cukup dioleskan satu sampai dua kali sehari. Menurut penelitian, penyerapan krim vitamin E ke kulit membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibandingkan serum vitamin E dengan harga yang juga lebih murah.
Kapsul vitamin E
Vitamin E sifatnya larut lemak, bukan larut air. Oleh karena itu, konsumsi kapsul vitamin E harus beserta makanan berlemak, seperti susu atau di tengah makan. Penyerapan ke kulit tentu akan lebih bagus. Kelemahan bentuk kapsul adalah perjalanan panjang yang harus dilaluinya untuk bisa sampai ke kulit, sehingga dibutuhkan dosis tinggi. Bisa jadi, dalam proses pencernaan, vitamin E habis di tengah perjalanan.
Suntik vitamin E
Suntik vitamin E harus ditangani oleh dokter. Dibandingkan kapsul (oral), bentuk suntik lebih cepat terserap ke kulit. Suntik vitamin E bisa dilakukan seminggu sekali dan untuk maintenance, cukup sebulan sekali. Namun, pilihan suntik kadang tak disukai pasien karena alasan sakit.
Sumber: okezone.com