http://sehat-ituindah.blogspot.com
AKTIVITAS yang padat membuat orang lelah. Tubuh pun akan terasa nyeri, terutama membungkuk atau menoleh. Kalau Anda merasakan hal seperti itu, jangan biarkan. Siapa tahu saraf Anda terjepit. Bagaimana cara mengatasinya?
Gangguan saraf terjepit atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan radiculopathy cervical, merupakan gangguan yang terjadi sehingga menimbulkan rasa sakit, mati rasa atau kebas yang terkadang tidak diketahui sumbernya. Keadaan seperti ini biasanya terjadi karena adanya kerusakan atau bergesernya susunan tulang atau sendi (diskus), seperti pada sendi di daerah sekitar leher.
Sekadar diketahui, tulang leher kita sebenarnya terdiri dari banyak sekali ruas tulang sendi. Dan di antara ruas tersebut terdapat bantalan sendi (diskus). Selain diskus, terdapat pula saraf-saraf yang menggerakkan atau memberikan rangsangan ke beberapa anggota tubuh. Jika ada bantalan sendi yang bergeser, saraf di antaranya akan terjepit.
Faktor Penyebab
Penyebab yang paling sering adalah HNP (Herniasis Nucleua Pulposus) karena kejadian traumatik, seperti mengangkat beban berat dengan posisi tubuh yang salah. Bagi penderita osteoporosis, melakukan gerakan salah sekali saja bisa terjadi trauma. Duduk dengan posisi tubuh yang salah secara terus-menerus pun dapat menyebabkan HNP, yang artinya bisa terjadi sekali, kemudian terjadi trauma. Tapi bisa juga berjalan kronik atau menahun. Tidak hanya itu, saraf terjepit bisa juga disebabkan oleh faktor keturunan.
Sebanyak 80 persen pasien yang mengeluh nyeri biasanya punya hubungan dengan spinal problem atau back problem, mulai dari saraf terjepit sampai persendian yang terganggu. Nyeri pada tulang punggung ini bisa diderita 2-3 minggu lamanya. Intensitas nyerinya bisa ringan, sedang, dan berat. Jika nyerinya berat, tindakan atau pengobatannya harus cepat. Namun, ada kalanya seseorang dapat merasakan nyeri yang lebih lama, bahkan berulang.
Saraf yang terjepit, tertimbun oleh cairan tertentu dalam tubuh atau terjepit benda lain di luar tubuh, memengaruhi otot dan saraf. Akibatnya, bisa muncul beberapa sindrom, di antaranya sindrom kanalis karpal, sindrom kanalis tarsal, sindrom ulnaris, sindrom kanalis radia, dan hernia susunan saraf pusat.
Sindrom kanalis karpal terjadi karena penekanan saraf sensorik di terowongan pergelangan tangan atau karpal. Saraf nervus medianus atau saraf tengah masuk telapak tangan antara tendon fleksor dan retinakulum fleksor. Rongga kecil ini adalah kanalis karpal (carpal tunnel). Penyempitan oleh lemak atau cairan di sekelilingnya menekan saraf nervus medianus. Ini juga bisa terjadi akibat komplikasi kehamilan, oisitas, dan reumatik. Seperti sindrom kanalis karpal, sindrom kanalis tarsal juga memiliki gejala dan kejadiannya yang sama. Hanya saja sindrom yang satu ini bisa mengenai jari-jari kaki. Sindrom ini pada umumnya diderita oleh kaum laki-laki.
Berbeda dengan kedua saraf itu, saraf ulnaris atau saraf tulang hasta biasanya terjepit di daerah siku. Gejalanya dapat dihilangkan dengan pembedahan saraf ke bagian siku. Saraf ulnaris juga bisa terganggu bila ada tekanan terlalu lama di telapak tangan. Ini biasanya terjadi pada pekerja manual atau akibat tekanan tongkat yang berat di telapak tangan. Sindrom kanalis radial terjadi karena saraf radial masuk ke terowongan di antara otot lengan bawah tertekan otot. Umumnya disebabkan oleh kontraksi dengan lengan bawah yang terlalu kuat, seperti mengayunkan sesuatu. Gejalanya seperti rasa nyeri di punggung lengan bawah persis di bawah siku. Kadang nyeri terasa juga di pergelangan tangan.
Terapi Listrik dan Jamu Godok
Untuk mengatasi gangguan saraf terjepit, pengobatan alternatif dapat menjadi jalan keluar yang cukup efektif. Salah satu pengobatan alternatif dapat menjadi jalan keluar yang cukup efektif. Salah satu pengobatan alternatif itu adalah terapi listrik dan jamu godok dari Ki Wongso. Terapi ini disertai dengan doa (sesuai dengan agama pasien).
Menurut Ki Wongso, pada dasarnya penyakit disebabkan oleh sampah makanan yang jangka waktu yang lama berubah menjadi racun. Racun inilah yang menempati berbagai bagian dari usus sebagai sistem pencernaan makanan. Oleh karena itu, racun itu harus dibuang. "Makanlah sekadarnya dan berhentilah sebelum kenyang," katanya di Jalan Kaswari Raya, Bintaro, Tangerang. Ada baiknya makanan yang dimakan tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia.
Pemiijatan atau terapi listrik yang dilakukan oleh Ki Wongso ini sama seperti shock therapy pada tubuh. Fungsinya adalah membuat kejutan terhadap urat-urat saraf yang melemah, peredaran darah yang tersumbat, kumpulan urat-urat yang pindah dan lemak yang membeku yang disebabkan oleh terganggunya metabolisme tubuh karena racun.
Yang pertama dilakukan oleh Ki Wongso sebelum melakukan pemijatan adalah meletakkan semua barang yang mengandung magnet. Setelah itu Ki Wongso mulai menginjak alat yang akan mengalirkan listrik ke dalam tubuhnya. Aliran listrik yang diterima oleh Ki Wongso itulah yang akan ditransfer ke tubuh pasien. Pemijatan yang dilakukan biasanya berupa penekanan titik saraf pada tubuh pasien, mulai dari bagian leher, pundak sampai dengan tempat yang dirasakan sakit oleh si pasien. Bagian ini masih merupakan tahap awal terapi.
Selanjutnya pasien akan diberikan ramuan berupa jamu godok untuk menghancurkan toksin dalam tubuh. Ramuan yang dibuat oleh Ki Wongso ini berasal dari akar-akaran, dedaunan, biji-bijian, dan batang dari berbagai pepohonan, serta rempah-rempah yang sejak zaman nenek moyang diyakini mempunyai khasiat. Tahap terakhir adalah berdoa sesuai dengan kepercayaan pasien.
Sumber: okezone.com