http://sehat-ituindah.blogspot.com
BELUM genap usia kehamilan Irma mencapai 14 minggu, tiba-tiba saja bercak kemerahan membasahi roknya saat ia bekerja. Sontak Irma panik bukan main. Setelah memeriksakan diri ke dokter kandungan, ternyata ia mengalami keguguran. Irma hanya mampu tertunduk lemas, apalagi jika mengingat ini pertama kalinya ia mengandung.
Memiliki buah hati sungguh merupakan kebahagiaan bagi pasangan istri suami. Tapi kalau Moms pernah mengalami keguguran, tentu tidak gampang melupakan peristiwa tersebut. Apa yang dimaksud keguguran dan bagaimana seluk-beluknya? Simak ulasan menarik dr RM Denny Dhanardono MPH&TM SpOG, dari RS Budhi Jaya, Tebet, Jakarta Selatan.
Keguguran atau abortus spontan (spontaneous abortion) adalah kehamilan yang terhenti sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Tapi, kebanyakan ibu hamil mengalami keguguran pada 13 minggu pertama kehamilan.
Penyebab Keguguran
Bila Moms mengalami keguguran, agak sulit mendapatkan penyebab pastinya. Ya! karena banyak faktor yang memengaruhi terjadinya keguguran.
Biasanya keguguran pada trimester pertama akibat kelainan kromosom pada janin atau disebabkan masalah dari sel telur atau sperma orangtuanya.
Selain itu ada pula penyebab lainnya. Antara lain masalah hormonal, ibu hamil terkena infeksi, proses menempelnya sel telur dalam rahim yang tidak sesuai atau sempurna, gaya hidup (merokok, mengonsumsi kafein berlebih), kurang gizi dan usia kehamilan.
Proses Terjadinya Keguguran
Keguguran tidak terjadi begitu saja, tetapi ada proses yang menyertainya. Sehingga Moms bisa menjaga dengan baik kesehatan kandungan, terutama trimester pertama yang rentan dengan kemungkinan keguguran.
Ancaman Keguguran (Threatened Miscarriage) yaitu perdarahan -bisa disebabkan menempelnya kantong dan calon janin pada dinding rahim- yang disertai tegang di seputar punggung bagian bawah. Dan, mulut rahim tertutup. Pada ancaman keguguran ini, biasanya, janin masih bisa diselamatkan.
Keguguran Setengah atau Tidak Sempurna (Incomplete Miscarriage) yakni ada nyeri pada punggung dan perut. Lalu muncul perdarahan dengan pembukaan mulut rahim. Saat yang bersamaan, keluarlah sebagian jaringan.
Keguguran Sempurna (Complete Miscarriage) adalah seluruh embrio hasil konsepsi keluar dari rahim melalui vagina. Nyeri, tegang di daerah punggung, perdarahan akan berkurang. Agar lebih yakin, akan dilakukan pemeriksaan USG atau tindakan kuretase -mengerok lapisan dalam rahim- supaya tidak ada jaringan yang tertinggal dalam rahim.
Jenis-jenis Keguguran
Selain proses keguguran, ada pula beberapa jenis keguguran, seperti:
1. Keguguran Tidak Jelas (Missed Miscarriage) ialah keguguran yang tidak jelas penyebabnya. Janin meninggal tanpa paksaan keluar dari rahim. Untuk mengetahui benarkah kehamilan akan gagal musti dilakukan pemeriksaan detak jantung janin.
2. Hamil Kosong (Blighted Ovum) kerap pula disebut Anembryonic Pregnancy. Hasil konsepsi akan menempel pada dinding rahim. Sayangnya, kantong janin tidak ada isinya dan janin pun tidak akan berkembang.
3. Hamil Anggur (Molar Pregnancy) yaitu hasil dari kesalahan genetik selama proses konsepsi yang memengaruhi jaringan menjadi tidak normal. Hal ini bisa dilihat dari gelembung-gelembung cairan-mirip buah anggur-dalam rahim. Meski ibu hamil mengalami gejala kehamilan pada umumnya, misal berhenti menstruasi, tes kehamilan positif dan mual. Kenyataannya, hamil angur ini jarang sekali menghasilkan janin berkembang.
4. Keguguran Berulang (Recurrent Miscarriage). Kerap kali keguguran ini dialami ibu hingga tiga kali atau lebih secara berurutan pada trimester pertama.
Mencegah Terjadinya Keguguran
Kalau kasus keguguran disebabkan kelainan kromosom, tidak ada yang bisa Moms lakukan selain menjaga tubuh tetap sehat dan bugar agar konsepsi dalam kondisi baik. Ada pun hal-hal yang bisa Moms lakukan adalah asup makanan sehat dan banyaklah mengonsumsi asam folat, hindari merokok, batasilah konsumsi kafein, dan rajinlah berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Ingin Hamil Lagi? Tuntaskan Penyebabnya!
Sekali lagi, keguguran terjadi karena banyak faktor, salah satunya infeksi. Jika keguguran sebelumnya disebabkan infeksi, misalnya virus, bakteri, jamur, maka Moms musti berantas dengan obat sesuai dengan penyebabnya. Jadi, jangan malas ya Moms melakukan tes TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex Virus II (HSV-II) dan menjaga kebersihan tubuh!
Begitu pula dengan masalah hormonal. Moms bisa ditangani dengan suntikan hormon progesteron yang dapat membantu proses penempelan janin dalam rahim.
Bila ada kelainan yang dikenal dengan antiphospolipid sindrom atau biasanya kita kenal dengan darahnya "kental" maka diberikan pengobatan supaya tidak terjadi abortus yang berulang (recurrent miscarriage) atau spontaneus abortion.
Jika ternyata kasus keguguran karena mulut rahim pendek, maka saat hamil, Moms musti dijahit mulut rahimnya. Karena mulut rahim pendek itu cenderung membuat mulut rahim gampang terbuka.
Sumber: okezone.com