ALAMI DAN ILMIAH (PRODUK HERBAL/PERLEBAHAN TERBAIK)

ANDA BUTUH PRODUK PERLEBAHAN SEPERTI: ROYAL JELLY, MADU, POLLEN , PROPOLIS, HUB. SAYA DI 081342042120

Tuesday, April 28, 2009

Flu Babi yang Mencemaskan

http://sehat-ituindah.blogspot.com
BELUM habis pembicaraan masyarakat tentang flu Singapura, ancaman baru datang dari flu babi. Kecemasan muncul, akankah penyakit yang menelan korban lebih dari 80 warga Meksiko ini menjadi pandemi dunia? Mewabahnya flu babi (swine flu) di Meksiko sejak pertengahan April lalu tengah menjadi hottest issue di berbagai media massa saat ini.

Tak urung, pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia siaga satu sekaligus cemas, akankah ini menyebar menjadi masalah global seperti halnya saat pandemi flu yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia pada 1918, 1957, dan 1968?

Setelah menginfeksi lebih dari seribu warga Meksiko dan 10 orang di Amerika, WHO mengingatkan bahwa wabah flu babi berpotensi menjadi pandemi dunia. Namun, terlalu dini untuk menarik kesimpulan, dan pemerintah di berbagai negara menyerukan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Apa dan bagaimana sebetulnya flu babi? Bagaimana bedanya dengan flu biasa, flu burung, ataupun flu singapura yang belum lama ini juga menjadi buah bibir di Indonesia?

Flu, Beda dengan Batuk-Pilek

Orang sering kali salah kaprah menggunakan istilah flu untuk menggambarkan gejala pilek. Padahal, menurut spesialis paru dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI Jakarta dr Dianiati Kusumo Sutoyo SpP(K), batuk-pilek yang selama ini dikenal di masyarakat adalah suatu penyakit infeksi virus pernapasan yang tidak berbahaya.

"Dalam dunia medis, gejala ini dikenal dengan istilah common cold," sebutnya. Common cold

Jumlah virus penyebab common cold pun sangat bervariasi, lebih dari 200 jenis atau strainrhinovirus dan coronavirus). Ini berbeda dengan flu, karena flu adalah kependekan dari penyakit influenza yang disebabkan virus influenza tipe A, B, atau C.

Penelitian mendapati bahwa virus-virus influenza yang tadinya tidak menyebabkan penyakit (patogen), setelah bersirkulasi beberapa saat pada populasi peternakan dapat bermutasi menjadi virus yang sangat menular.

Flu Babi, Hibrida Aneka Flu?

Flu babi (swine flu) adalah penyakit pernapasan yang lazim ditemui pada babi yang disebabkan virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, kendati ada kemungkinan penularan antarmanusia.

Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof Dr Tjandra Yoga Aditama SpP MARS, secara umum penyakit flu babi ini mirip dengan influenza (influenza like illness/ILI). Gejala klinisnya antara lain demam, batuk-pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, dan terkadang disertai mual, muntah, bahkan diare.
Pada anak, beberapa kondisi yang patut diwaspadai di antaranya napas cepat atau sesak napas, kulit kebiruan, enggan minum banyak cairan, respons lamban atau tidak interaktif, rewel, batuk-pilek, demam disertai kemerahan di kulit (rash). Adapun pada orang dewasa, di samping gejala klinis yang umum, jika ditemui gejala kesulitan bernapas, napas pendek, rasa sakit atau tertekan di dada dan perut, pusing mendadak, bingung, bahkan disertai muntah, hendaknya segera meminta pertolongan medis.

Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan, terutama babi, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A. Cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Adapun masa inkubasi virus ini berkisar 3-5 hari.

Kepala Divisi Medis Departemen Kesehatan, Australia, Profesor Jim Bishop, mengungkapkan, bukan mustahil virus flu babi yang menginfeksi ribuan warga Meksiko tersebut merupakan hasil perkawinan silang (hibrida) antara flu manusia, flu burung,dan flu babi.

"Kami khawatir hibrida ini akan menghasilkan tipe baru flu yang akan lebih sulit diprediksi, dan tampaknya ada kemungkinan penularan antarmanusia," ujar Bishop seperti dikutip AAP.

Flu Singapura

Flu Singapura sebenarnya adalah penyakit yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit kaki, tangan dan mulut (PKTM). Disebut flu singapura karena konon awalnya dibawa masuk ke Indonesia oleh orang yang baru bepergian atau berlibur dari luar negeri. PKTM merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus RNA seperti enterovirus dan rhinovirus.

Penyakit ini sangat menular dan kerap terjadi pada musim panas dengan masa inkubasi virus 2-5 hari. Anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun paling rentan terinfeksi. Beberapa gejalanya mirip flu biasa, yakni demam, batuk, pilek, pegal, tidak nafsu makan, dan mudah lelah.

Adapun yang khas adalah pada hari ke-2 atau ke- 3 demam, timbul seriawan, bibir pecah-pecah, lidah dan tenggorokan meradang, bahkan ada yang area mulutnya sampai melepuh atau berlendir. Selain itu, pada kulit timbul bercak lebar berwarna merah, terutama telapak kaki, tangan,dan mukosa mulut. Kendati demikian, biasanya penyakit ini tidak berat. Dengan pengobatan tepat, penderita akan sembuh dalam 7-10 hari.

Flu Burung

Penyakit pernapasan pada unggas (avian influenza) yang dikenal dengan sebutan flu burung disebabkan infeksi oleh virus influenza A subtipe H5N1. Secara umum, gejala klinisnya seperti flu pada umumnya, yaitu demam, batuk, sesak dan sakit tenggorokan, beringus, nyeri otot, sakit kepala, dan lemas.

Namun, dalam tempo singkat kondisi penderita bisa memburuk dengan terjadinya peradangan pada paru-paru (pneumonia), yang mana jika tidak dilakukan tata laksana dengan baik dapat berujung kematian. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, terutama usia kurang dari 12 tahun yang paling rentan terinfeksi.

Hingga kini, tidak ditemukan bukti ilmiah adanya penularan H5N1 antarmanusia. Namun, dengan kondisi lingkungan seperti saat ini, tak mustahil virus flu burung bermutasi dan mengakibatkan penyebaran dari manusia ke manusia.
merupakan infeksi saluran napas atas akut yang disebabkan virus, dengan berbagai variasi gejala seperti batuk, ingus encer, dan bening, sakit tenggorokan, bersin, mata berair, hidung tersumbat. Namun, tidak disertai gejala nyeri otot hebat, demam tinggi, apalagi sampai menggigil. (paling sering adalah golongan
Sumber: okezone.com